Mementingkan Orang Lain Adalah Cerminan Kasih Tuhan
Kalangan Sendiri

Mementingkan Orang Lain Adalah Cerminan Kasih Tuhan

Lori Official Writer
      1938

Ayat Renungan: Filipi 2: 4, “…dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”

 

Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban adalah sesuatu yang tidak lazim dilakukan banyak orang. Kita harus mengesampingkan keinginan kita sendiri dan mendahulukan kepentingan orang lain. Inilah teladan yang ditinggalkan Tuhan Yesus bagi kita.

Di Yohanes 10: 11-19, Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik yang melakukan yang terbaik bagi domba-domba-Nya. Jadi hal ini mencerminkan bahwa saat kita mengasihi orang lain tanpa pamrih, kita sedang mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi.

Di dalam kehidupan kita, mengikuti teladan ini pastinya sedikit sulit. Karena kita masih berjuang melawan kedagingan yang selalu berfokus kepada kepentingan kita sendiri (Galatia 5: 19-21). Tapi hari ini, mari belajar tiga prinsip dasar tentang kasih ini.

1. Mementingkan orang lain jadi bukti ketaatan kita kepada perintah Tuhan

Di dalam Matius 22: 39, Tuhan Yesus memberi perintah, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Jadi saat kita mau mendahulukan kepentingan orang lain, kita sedang mengamalkan perintah kedua untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Ini menjadi bentuk ketaatan kita kepada perintah Tuhan.

 

2. Mementingkan orang lain jadi cerminan kasih Tuhan

Apa yang orang lain pikirkan tentang kita? Apakah rekan kerja atau orang di sekitar kita menilai kita sebagai cerminan kasih Tuhan? 

Di Matius 14; 13-20, kita bisa melihat bagaimana Tuhan Yesus berbelas kasihan kepada orang-orang yang mengikuti Dia. Meskipun saat itu Dia ingin sekali menyendiri dan ingin berdoa, tapi timbul rasa kasihan kepada orang-orang itu, sehingga Dia turun tangan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang tersebut (Efesus 5: 2).

 

3. Mengasihi orang lain mendatangkan sukacita

Mengasihi dengan penuh kerelaan akan mendatangkan sukacita atas hidup kita. Setiap kebaikan yang kita tabur atas hidup orang lain ibarat benih sukacita yang kita tanam dalam hidup kita.

Kita tidak akan mengalami kerugian ketika kita mendahulukan kepentingan orang lain. Karena itulah kita perlu memahami tiga prinsip di atas dan menghidupinya setiap hari. Mari terus ingatkan diri kita bahwa mengasihi orang lain adalah teladan sekaligus perintah dari Tuhan, seperti disampaikan dala ayat renungan pagi ini. “…dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus...” (Filipi 2: 4-5)

 

Action: Apakah kamu bersedia menolong orang lain sekalipun hal itu membuatmu tidak nyaman?

Ayat Hafalan: Markus 8:35, “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.”

Ikuti Kami